Menikah dilakukan untuk menutupi kekurangan bukan
untuk mencari kesempurnaan. Menikah yang ideal didasarkan pada 4 hal yaitu : karena
hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang
taat beragama, niscaya engkau beruntung. Karena
ketika kita mau menikah dengan mencari yang ideal yang memenuhi 4 kriteria
diatas itu tidak mungkin kita dapatkan didunia ini.
Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, karena
bisa jadi kecantikannya itu akan memburukkannya; dan jangan menikahi wanita
karena hartanya, bisa jadi hartanya membuatnya melampui batas. Tetapi,
nikahilah wanita atas perkara agamanya. Sungguh hamba sahaya wanita yang
sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tapi taat beragama adalah
lebih baik.
Islam
telah mengajarkan bahwa manusia bukanlah malaikat yang selalu taat kepada
Allah, tidak pula ma‘shûm (terpelihara dari berbuat maksiat) seperti halnya
para nabi dan para rasul. Manusia adalah hamba Allah yang memiliki peluang
untuk melakukan kesalahan dan menjadi tempat berkumpulnya banyak kekurangan.
Pasangan kita (suami atau istri) pun demikian, memiliki banyak kekurangan.
Karena itu, kadangkala apa yang dilakukan dan ditampakkan oleh pasangan kita
tidak seperti gambaran ideal yang kita harapkan. Dalam kondisi demikian, maka
sikap yang harus diambil adalah bersabar!
Makna
kesabaran yang dimaksudkan adalah kesabaran seorang Mukmin dalam rangka
ketaatan kepada Allah; dalam menjalankan seluruh perintah-Nya; dalam upaya
menjauhi seluruh larangan-Nya; serta dalam menghadapi ujian dan cobaan,
termasuk pula saat kita dihadapkan pada ‘kekurangan’ pasangan (suami atau
istri) kita.
Cinta bukan bercerita tentang kekurangan pasangan,
tetapi dia menyimpan kekurangan pasangannya dengan pengertiannya. Sebuah
hubungan sejatinya akan indah jika kedua pasangan saling bergandengan tangan
menuju mencapai kesempurnaan, bukan menuntut untuk sempurna.
Jika tujuan menikah memang untuk ibadah, maka kita akan menemukan hal yang lebih indah dari sekedar bahagia.
BalasHapusKita akan selalu bersyukur, sebab setiap moment yang terjadi telah Allah jadikan berarti, hingga kebersamaan yang tercipta selalu membuat kita semakin jatuh cinta pada pasangan kita.
Seharusnya tujuan menikah itu adalah ibadah, sehingga dalam kondisi apapun kita dapat bersyukur
BalasHapus