Jumat, 23 November 2018

MANFAAT JINJIT

Jinjit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berdiri atau berjalan dengan ujung jari kaki saja yang berjejak. Ketika berjinjit, detak jantung dapat dipertahankan secara optimal, sehingga darah dapat memasok cukup oksigen ke jantung. Hal ini bermanfaat bagi kesehatan jantung. Selain bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah, berjinjit juga bisa melatih otot betis dan pergelangan kaki untuk mencegah varises, serta meningkatkan stabilitas sendi pergelangan kaki. Berjinjit juga bisa mencegah kerusakan bagian lutut. Gerakan yang mudah serta tak memerlukan banyak tenaga ini sering diremehkan dan dilupakan oleh kebanyakan orang. Padahal, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari jinjit. Apa saja manfaat tersebut? Berikut diantaranya:
1.     Antidepresan
Gerakan ini dapat menstimulasi kandung kemih, termasuk ginjal, limpa, dan hati, sehingga lebih banyak darah yang dapat mencapai otak.
2.    Ginjal
Gerakan jinjit dapat menstimulasi dan mengoptimalkan fungsi ginjal sehingga racun yang ada di dalam darah dapat tersaring dan dikeluarkan bersama urin.
3.      Pengobatan nyeri punggung bawah
Dengan terstimulasinya kandung kemih, maka nyeri pinggang, spondilosis servikal, dan sakit kepala dapat diminimalisir.
4.      Anti-stroke
Aliran darah yang lancar ke seluruh jaringan dan organ tubuh dapat mencegah terjadinya stroke.
5.      Mencegah dan membantu mengobati penyakit prostat
Terstimulasinya kandung kemih juga memberikan efek yang baik untuk mencegah serta mengurangi masalah prostat.
6.      Mengecilkan Betis
Bagi Anda yang memiliki betis besar dan ingin mengecilkannya, maka Anda harus memanfaatkan jari kaki untuk jinjit. Sebab, saat sedang jinjit, jaringan otot pada betis akan lebih terlatih sehingga merasakan kontraksi sejekan. Jika ingin hasil yang maksimal, lakukanlah jinjit sambil jalan secara rutin setiap hari.
7.      Mengecilkan Paha
Paha adalah salah satu bagian tubuh yang sangat sulit untuk dibentuk. Bahkan, banyak orang yang telah melakukan berbagai cara untuk mengecilkan paha, namun hasilnya nihil. Jika Anda ingin mengecilkan paha secara efektif, maka Anda bisa melakukan olahraga jinjit setiap hari minimal 10 menit. Biasanya, saat melakukan jinjit, otot paha akan terasa sakit. Maka Anda harus menahannya beberapa saat, sebab otot pada paha sedang bekerja dalam mengencangkan jaringan yang kendur.
8.      Mengencangkan Bokong
Bokong yang kencang adalah impian bagi setiap wanita. Untuk mendapatkan bentuk bokong yang kencang, biasanya para wanita menggunakan sepatu hak tinggi. Mulai sekarang Anda tak membutuhkannya lagi, sebab dengan berjinjit setiap hari bisa membuat bokong Anda menjadi kencang. Sebenarnya, konsep dari berjinjit dan menggunakan hak tinggi adalah sama. Sama-sama meninggikan betis agar bokong menjadi lebih terangkat.
9.      Kesehatan fisik dan mental
Jinjit selama 30 detik secara teratur, hal itu bahkan dapat memperpanjang hidup selama beberapa dekade. Caranya hanya berdiri sambil jinjit setinggi 4-5 cm, tahan dan mundurlah. Lakukan selama 30 detik dan ulangi 8-10 kali dalam sehari. Ketika tumit terangkat, pembuluh darah terbesar diisi dengan darah karena kontraksi otot. Dan, ketika tumit dijatuhkan kembali, darah berbalik dan segera mulai bergerak ke arah jantung, sehingga mengurangi ketegangan di atasnya.

DAFTAR PUSTAKA :

MENIKAH UNTUK MENUTUPI KEKURANGAN

Menikah dilakukan untuk menutupi kekurangan bukan untuk mencari kesempurnaan. Menikah yang ideal didasarkan pada 4 hal yaitu : karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung. Karena ketika kita mau menikah dengan mencari yang ideal yang memenuhi 4 kriteria diatas itu tidak mungkin kita dapatkan didunia ini.
Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya itu akan memburukkannya; dan jangan menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi hartanya membuatnya melampui batas. Tetapi, nikahilah wanita atas perkara agamanya. Sungguh hamba sahaya wanita yang sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tapi taat beragama adalah lebih baik.
Islam telah mengajarkan bahwa manusia bukanlah malaikat yang selalu taat kepada Allah, tidak pula ma‘shûm (terpelihara dari berbuat maksiat) seperti halnya para nabi dan para rasul. Manusia adalah hamba Allah yang memiliki peluang untuk melakukan kesalahan dan menjadi tempat berkumpulnya banyak kekurangan. Pasangan kita (suami atau istri) pun demikian, memiliki banyak kekurangan. Karena itu, kadangkala apa yang dilakukan dan ditampakkan oleh pasangan kita tidak seperti gambaran ideal yang kita harapkan. Dalam kondisi demikian, maka sikap yang harus diambil adalah bersabar!
Makna kesabaran yang dimaksudkan adalah kesabaran seorang Mukmin dalam rangka ketaatan kepada Allah; dalam menjalankan seluruh perintah-Nya; dalam upaya menjauhi seluruh larangan-Nya; serta dalam menghadapi ujian dan cobaan, termasuk pula saat kita dihadapkan pada ‘kekurangan’ pasangan (suami atau istri) kita.
Cinta bukan bercerita tentang kekurangan pasangan, tetapi dia menyimpan kekurangan pasangannya dengan pengertiannya. Sebuah hubungan sejatinya akan indah jika kedua pasangan saling bergandengan tangan menuju mencapai kesempurnaan, bukan menuntut untuk sempurna.

Senin, 19 November 2018

MENAFKAHI ORANG TUA

Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka. Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya.

Lihat diri kita saat ini,
Sehebat apapun,
Suksespun setinggi langit,
tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita
maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan & kebahagiaan dalam hidup.

Uang bisa dicari,
ilmu bisa digali
jabatan bisa kita raih
tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali.

Satu ibu,
bisa merawat tujuh anaknya
tapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan
satu orang ibu.

Satu ayah,
bisa menghidupi 7 anaknya
tapi tujuh orang anak belum tentu dapat menghidupi
satu orang ayah.

Sesekali tengoklah orang tuamu,
tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur
lihat kerutan di wajahnya,
lihat rambutnya yang kini mulai memutih,
lihat badannya,
yang dulu tegap kini mulai membungkuk,
semua telah berubah termakan waktu tapi tidak dengan kasih sayangnya...

Sudahkah kita membuatnya bahagia hari ini?
Sudahkah kita membuatnya bangga hari ini?
Sudahkah kita membuatnya tersenyum hari ini?

Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas,
Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas,
semua begitu banyak, begitu tulus.

Hadiahkanlah Kebahagiaan untuk kedua orangtua kita atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan.

Perlakukanlah orang tuamu dengan penuh hormat maka rezekimu akan semakin berkah.

Jumat, 16 November 2018

CARA MEMANDANG NASIB...!!!!


Pelajaran Tauhid  yang Sangat Bernilai.

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah..

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarnya dengan harga yang sangat tinggi....!!
Tapi sayang si petani miskin itu tidak mau menjualnya..!!

Lalu teman-temannya menyayangkan dan mengejek karena dia tidak menjual kudanya..

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya..

Maka teman-temannya berkata :

"Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu pasti kaya, sekarang kudamu sudah hilang.."_

Tapi si petani miskin hanya diam saja tanpa komentar...

Namun beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali , bersama 5 ekor kuda liar lainnya..

Lalu teman-temannya berkata :
"Wah..! beruntung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keberuntungan.."_

Si petani tetap hanya diam saja..

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah..

Lalu teman-temannya berkata :
"Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah.."

Si petani itu tetap diam tanpa komentar..

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani itu karena tidak bisa berjalan..!!

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis :
"Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, Kami harus kehilangan anak-anak kami.."

Barulah si Petani kemudian berkomentar :

"Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jeleknya..!!
Semuanya ini adalah suatu rangkaian proses yang belum selesai...Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini..!!

•Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok..??
•Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.??

Tetapi yang pasti, Allah paling tahu yang terbaik buat kita..!!
Bagian kita adalah, mengucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam hidup kita ini..

Jalan  yang dibentangkan Allah belum tentu yang tercepat, bukan pula yang termudah.. tapi sudah pasti yang Terbaik..."

Semoga Bermanfaat

KETIKA MASALAH DATANG DARI SEMUA SISI

Alkisah seekor rusa betina sedang hamil tua.
Ketika mendekati detik-detik kelahirannya, rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh di sisi hutan yang berdekatan dengan sungai.

Tiba-tiba sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi !

Terdengar suara gemuruh dari langit dan tiba-tiba tampak kilat yang menyambar kepermukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat karena percikan api dari petir tersebut.

Ketika rusa ini menoleh ke kiri, tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya.

Saat menoleh ke kanan, ia pun terkejut melihat seekor singa lapar yang siap menerkamnya.

Maka tiada pilihan bagi rusa ini selain :

1. Mati dimangsa singa.
2. Mati terkena panah.
3. Mati terbakar.
4. Atau mati tenggelam karena melompat ke sungai.

Bahaya mengancam dari berbagai penjuru dan tidak ada lagi kesempatan untuk berlari.

Lalu apa yang harus ia lakukan?
Bersedih dan merintih?

Menangis dan menjerit?
Atau ia harus berlari sementara kondisinya begitu lemah?
Atau menyerah pada keadaan?

Rusa pun pasrah. Dia hanya fokus untuk melahirkan bayinya.

Lalu apa yang terjadi?

Kilat-kilat yang menyambar mengganggu pandangan si pemburu. Akhirnya panah yang dilesatkan pun meleset dan mengenai si singa lapar. Singa malang itu mati seketika.

Tiba-tiba hujan datang begitu deras dan memadamkan kebakaran di hutan tersebut.

Rusa pun melahirkan dengan selamat !

Pelajaran penting dari kisah ini adalah :
Mungkin kau pernah mengalami kondisi seperti rusa ini…

Segala kesulitan menyerbumu dari segala arah. Masalah datang bertubi-tubi seakan tak memberimu kesempatan untuk bernafas lega.

Masalah di tempat bekerja, masalah di dalam rumah, masalah di jalan, masalah dengan anak-anak kita semuanya datang bersamaan.

Seakan kau tidak bisa lagi berbuat apa-apa..

Lalu apa yang harus dilakukan?
Jadilah seperti Rusa. Biarkan semuanya berjalan apa adanya.

Lakukan sesuatu yang mampu kau lakukan !
Lalu tinggalkan sisanya, karena disana ada Tuhan yang mengatur jalan kehidupanmu..

Sungguh ia lebih menyayangi hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu pada anaknya.

Jangan sampai engkau kehilangan harapan dan keimananmu !

Dia lah yang akan menyelesaikan semua masalahmu dan menyembuhkan luka-lukamu.

ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Dia (Allah) mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS.Yunus:3)

Ingatlah selalu :

Jangan berkata, “Tuhan, aku memiliki masalah yang besar…”

Tapi katakan, “Hei masalah, aku memiliki Tuhan Yang Maha Besar !

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.”* (QS.Yusuf:21)

Semoga bermanfaat

Kamis, 15 November 2018

DIKOTAK

Mulai sekarang anda istirahat saja dulu, tidak usah mikir yang berat-berat. Itulah salah satu kalimat yang diucapkan pimpinan dikala mengkotakkan stafnya, karena staf tersebut tidak mau mengikuti perintahnya yang bertentangan dengan aturan yang berlaku. Bagi staf yang dikotak biasanya akan menyambut dengan sukacita. Karena dia sudah memperhitungkan kalau dia tidak mengikuti perintah atasannya resiko pengkotakkan maupun dipindah sudah menanti.
Hidup ini memang penuh pilihan, salah memilih jalan hidup diakherat akan menyesal nantinya. Demikian juga dalam bekerja ketika kita akan memilih mengikuti atau menolak perintah atasan harus sudah memperhitungkan resiko yang akan kita terima. Biasanya kalau staf itu tahu aturan dia akan memilih dikotak ataupun dipindah daripada harus mengikuti perintah atasan. Biasanya perintah atasan yang seperti itu efek hukumnya pasti ada.
Untuk menenangkan hati dalam menghadapi situasi seperti tersebut diatas, kita harus banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Tidak perlu menceritakan ataupun lobi ke orang lain yang punya jabatan lebih tinggi. Karena dijaman sekarang ini banyak orang yang cuma memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal kepada-Nya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, menjaganya, dan barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa’at. [Taisirul Azizil Hamidh hal. 503]

Rabu, 14 November 2018

MEMILIH WAKIL KITA

Pemilu 2019 sebagai puncak pesta demokrasi 5 tahunan akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 yang akan memilih para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD serta akan memilih presiden dan wakil presiden. Sistem politik yang dianut Indonesia adalah demokrasi yang memberikan kekuasaan di tangan rakyat. Oleh karena itu, setiap warga menggunakan kekuasaannya dengan cara menggunakan hak pilih yang dimiliki. Kita harus memilih. Dengan menggunakan hak suara dalam ujung jari kita, maka kita bisa menunjukkan kekuasaan yang kita miliki. Kita sebagai masyarakat memilih pemimpin yang kita yakini dapat membawa kebaikan bagi bangsa, pemimpin yang beriman dan mengakui keesaan Allah. Selain itu kita memilih pemimpin yang berintegritas, jujur dan amanah. Kita perlu mengenal dengan baik para calon pemimpin baik eksekutif maupun legislatif sebelum memilih nanti.
Kita bisa melihat kualitas calon wakil kita dengan melihat keseharian dia dalam mengurus rumah tangganya. Kita lihat dalam kesehariannya apakah dia mampu menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya bagi istri dan anak-anaknya. Memimpin mereka artinya mengatur urusan mereka, memberikan nafkah untuk kebutuhan hidup mereka, mendidik dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka. Kita tidak perlu melihat gelar dan status sosial yang dia sandang. Selama dia bisa memimpin keluarganya dengan baik, maka dia layak kita pilih menjadi wakil kita. Keluarga yang baik adalah keluarga yang didalamnya ditegakkan adab-adab Islam, baik individu maupun seluruh anggota. Mereka berkumpul dan mencintai karena Allah, saling menasehati kejalan  yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Setiap anggota betah tinggal  di dalamnya karena kesejukan iman dan kekayaan ruhani. Rumah tangga yang menjadi  panutan dan dambaan ummat yang di dalamnya selalu ditemukan suasana sakinahmawaddah dan rahmah. Ciri-ciri keluarga yang baik adalah keluarga yang didirikan atas dasar ibadah, terjadi internalisasi nilai Islam secara kaffah (sempurna), terdapat qudwah (keteladanan) yaitu keteladanan suami sebagai pemimpin yang dapat dicontoh oleh anak, adanya pembagian tugas yang sesuai dengan syari’at, tercukupnya kebutuhan materi secara wajar, menghindari hal-hal yang tidak Islami, dan berperan dalam pembinaan masyarakat. Yang perlu kita ingat bahwa apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban didepan Allah. Semoga kita nanti tidak salah pilih dan dengan pilihan yang benar akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman).

Selasa, 13 November 2018

PERJANJIAN SEWA BERSYARAT PERALATAN UTAMA

Dalam hal jenis kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama yang ditawarkan dalam tender adalah milik pihak lain tidak boleh menggunakan surat dukungan, harus menggunakan perjanjian sewa bersyarat. Contoh Surat Perjanjian Sewa adalah sebagai berikut :

[ Kop Perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No.……………………….
ANTARA
PT.………[diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT.………[diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]
Pada hari ini…… tanggal... bulan….. tahun….., yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama            :       ………………………
Jabatan        :       ………………………
Alamat          :       ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama            :       ………………………
Jabatan        :       ………………………
Alamat          :       ………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa berupa:
No
Peralatan
Merk
Tipe
Spesifikasi
Tahun Pembuatan
1.        





2.        





dst…..





Untuk selanjutnya disebut sebagai PERALATAN. Perjanjian Sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan diterima berdasarkan kesepakatan yang termuat secara tertulis dalam pasal- pasal berikut:
Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK PERTAMA dalam kondisi baik.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil  negosiasi antara kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan …………… [diisi  nama p a k e t]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama berjalannya Paket Pekerjaan …… [diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1)         Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2)         Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1)         Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2)         Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3)         Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik PIHAK PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang mendapati hak daripadanya.
4)         Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila PIHAK KEDUA tidak memenangkan pelelangan Paket Pekerjaan …………… [diisi nama paket].
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1)         PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK K E D U A .
2)         PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3)         PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1)         PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2)         PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung jawab  terhadap  PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara apapun, baik sebagian maupun seluruhnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua pihak.
PIHAK PERTAMA
PT.……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
PIHAK KEDUA
PT.……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]


Untuk format word dapat download disini.

Senin, 12 November 2018

KETENANGAN JIWA OBAT DARI BERBAGAI PENYAKIT

Disaat kita sakit harus kita sadari bahwa keadaan sakit ini lebih sedikit dan sebentar dibanding keadaan sehat. Yang perlu dipahami bahwa Allah menetapkan suatu keadaan bahwa dibalik setiap peristiwa itu terdapat hikmah, baik diketahui atau tidak. Agar sakit itu berbuah kebahagiaan, bukan keluh kesah, hendaknya seorang muslim mengetahui janji-janji yang Allah berikan, baik dalam Al Quran maupun melalui lisan Rasul-Nya, Muhammad. Hal lain yang seyogyanya diketahui oleh seorang muslim adalah tidaklah Allah menciptakan suatu penyakit kecuali Dia juga menciptakan penawarnya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.  “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
 “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR Muslim)
Kesembuhan Itu Hanya Datang dari Allah
Allah berfirman menceritakan kekasih-Nya, Ibrahim ‘alaihissalam,
 “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]
Di surat Al An’am (ayat: 17), “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
Maka obat dan dokter hanyalah cara untuk mencari kesembuhan, sedangkan kesembuhan hanya datang dari Allah. Karena Dia sendiri menyatakan demikian, “Dialah yang menciptakan segala sesuatu.” Semujarab apapun obat dan sesepesialis dokter itu, namun jika Allah tidak menghendaki kesembuhan, kesembuhan itu juga tidak akan didapat.
 “Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman.” (QS Al Isra’: 82)
Juga firman-Nya, “Katakanlah, Al Quran adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.” [QS Fushshilat: 44]
Imam Abul Fida’ Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat شِفَاءٌ وَ رَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ, “Artinya menghilangkan apa yang ada di dalam hati dari penyakit-penyakit berupa keraguan, kemunafikan, kesyirikan, keberpalingan, dan kecondongan (kepada kebatilan). Maka Al Quran dapat menyembuhkan dari semua (penyakit) itu.” (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 9: 70)
Untuk obat penyakit yang menyerang fisik, syariat telah menyediakan dua cara pengobatan yang boleh digabungkan sekaligus, yaitu pengobatan yang bersifat abstrak ruhani dan pengobatan dengan materi-materi tertentu.
Pengobatan pertama adalah dengan membacakan Al Quran dan doa yang ma’tsur kepada si sakit atau yang lebih dikenal dengan ruqyah. Yang dimaksud ruqyah di sini tidak hanya sebatas ruqyah untuk orang yang terkena sihir dan guna-guna, akan tetapi untuk setiap penyakit. Pengobatan macam ini boleh jadi lebih manjur dan cepat reaksinya.
Ketika Rasulullah  mendapati ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu saat perang Khaibar dalam keadaan sakit matanya, beliau pun meludahi kedua mata ‘Ali dan mendoakan kesembuhan untuknya, maka seketika itu pula sembuh seakan-akan tidak ada sakit sebelumnya. [HR Al Bukhari]
Hal yang sama juga dialami oleh sekelompok shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in yang ada salah satu di antara mereka yang meruqyah dengan membacakan surat Al Fatihah kepada penghulu suatu kampung yang tersengat kala jengking, setelah dibacakan surat Al Fatihah, seketika itu juga sembuh. Berita itu pun akhirnya diceritakan kepada Rasulullah, lalu beliau berkomentar, “Apa yang membuatmu tahu bahwa Al Fatihah adalah ruqyah?” (HR. Bukhari)
Yang menarik di sini adalah pengalaman dan pengakuan Ibnul Qayyim dalam kedua bukunya, Zadul Ma’ad (4: 178) dan Ad Da’ wad Dawa’ (hal. 23), “Suatu ketika aku pernah jatuh sakit namun aku tidak menemui dokter atau obat penyembuh. Lantas aku berusaha mengobati diriku dengan surat Al Fatihah, aku pun melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku mengambil segelas air zamzam dan membacakannya surat Al Fatihah berulang kali, lalu aku meminumnya sehingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara seperti itu dalam mengobati berbagai penyakit dan aku mendapatkan manfaat besar. Kemudian aku beritahukan orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat.”
Pengobatan kedua dengan memanfaatkan berbagai materi tertentu yang disebutkan oleh syariat. Di antaranya adalah berobat dengan jinten hitam atau habbatu sauda’. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di dalam habbatu sauda’ terdapat obat untuk semua penyakit kecuali kematian.” (HR. Bukhari dan Muslim). Begitu juga dengan madu, sebagaimana firman Allah Jalla wa ‘Ala, “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An Nahl: 69)
Selain itu, ada pula pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dengan alat tertentu semacam tanduk atau alat yang modern lagi yang biasa dikenal dengan bekam (hijamah). Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian perbuat untuk mengobati penyakit adalah dengan berbekam.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya)
Setelah kita berikhtiar melakukan pengobatan terhadap penyakit yang kita derita, baik melalui pengobatan dhohir serta pengobatan batin yang sesuai dengan syariat maka langkah yang harus kita lakukan adalah menenangkan jiwa. Jiwa yang tenang adalah jiwa yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, jiwa yang selalu membenarkan apa yang Allâh Subhanahu wa Ta’ala katakan dan jiwa yang taat kepada perintah-perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala, karena konsekuensi dari keimanan adalah membenarkan seluruh yang Allâh katakan dan taat kepada seluruh perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Baik sangka kita kepada Allah menentukan nasib pengobatan kita. Jangan pernah berputus asa dari rahmat dan kasih sayang. Namun prasangka (husnu dzon) kepada Allah yang disebutkan dalam berbagai riwayat itu harus disertai dengan amal soleh dan menjaga syariat-Nya. Dan jika berbaik sangka kepada Allah namun meremehkan perbuatan dosa, maka husnudzon itu tak akan ada manfaatnya.

Daftar Pustaka :